Silakan Dibaca...

Kamis, 01 Mei 2014

MAKALAH HIV



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui HIV/AIDS adalah suatu penyakit yang sangat menakutkan yang dapat membuat orang menjadi sangat lemah serta rentan terhadap penyakit karena penurunan imunitas tubuh hingga orang yang mengidapnya dapat meninggal dunia. Dizaman seperti ini penyakit HIV/AIDS sangat rentan menyerang bagi orang – orang yang melakukan seks bebas, atau pun orang – orang yang membuat tattoo dan memakai drugs. HIV/AIDS itu sangat berbahaya  karena akan menyerang Imunitas tubuh yang akan  membuat orang yang mengidapnya  dengan mudah terserang penyakit. Virus HIV merupakan sejenis virus yang dapat mengganggu kekebalan tubuh, Virus Hiv ada 2 jenis yang telah dikenal Hiv 1 dan Hiv 2. Keduanya dapat menimbulkan gangguan pada Fungsi Limposit T dan sel Limposit B yang berperan penting bagi kekebalan tubuh. Seseorang yang telah terinfeksi Biasanya tidak menunjukkan gejala dan cara Infeksi Virus biasanya melalui Transmisi seksual, Transfusi darah, Ibu hamil ke janinnya atau melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril dikalangan pengguna Narkoba. Cara penularan yang terakhir didapatkan lebih besar ketimbang yang lain. Sindrom AIDS mulai timbul ketika telah terjadi defesiensi Pada Sel Limposit T dan Sel limposit B dan unsur kekebalan tubuh yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
    Apakah HIV/AIDS itu?
    Bagaimana penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS tersebut?
    Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah:
    Untuk mengetahui HIV/AIDS tersebut.
    Agar mengerti tentang penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS.
    Supaya memahami cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut.



1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin penulis capai adalah:
Untuk memberikan informasi kepada para pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit AIDS.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.
AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

Bahaya Aids
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.
Genom HIV mengode sembilan protein yang esensial untuk setiap aspek siklus hidup virus (Gbr. 15-1). Dari segi struktur genomik, virus-virus memiliki perbedaan yaitu bahwa protein HIV-1,Vpu, yang membantu pelepasan virus, tampaknya diganti oleh protein Vpx pada HIV-2. Vpx meningkatkan infeksi-vitas (daya tular) dan mungkin merupakan duplikasi dari protein lain, Vpr. Vpr diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. HIV-2, yang pertama kali diketahui dalam serum dari para perempuan Afrika Barat (warga Senegal) pada tahun 1985, menyebabkan penyakit klinis tampaknya kurang patogenik dibandingkan dengan HIV-1 (Marlink, 1994).

2.2 Penyebaran Dan Tanda-tanda Terserang HIV/AIDS.
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS. tanda-tanda atau gejala-gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
    Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
    Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
    Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
    Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
    Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor :
    Batuk menetap lebih dari 1 bulan
    Dermatitis generalisata yang gatal
    Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
    Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita





HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1.      Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom
2.      Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
3.      Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
4.      Bayi yang ibunya positif HIV
Para ahli menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.
-          ).
2.3 Cara Pencegahan Dan Penanggulangan HIV/AIDS
Cara pencegahan:

1.      Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2.       Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
3.       Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
4.      Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
5.      Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.





Pengobatan Penyakit AIDS:
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS, tapi sudah banyak orang yang melakukan terapi dan meminum obat untuk menaikan system kekebalan tubuh. Obat itu harus di konsumsi oleh penderita AIDS secara terus menerus agar kondisi system kekebalan tubuhnya normal jika tidak iya kan rentan terserang berbagai macam penyakit. Dan obat yang terpenting adalah dukungan dan berikan perhatian karena sesungguhnya obat yang paling ampuh yaitu rasa perduli terhadap pengidap AIDS.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut.
Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yang ada hanyalah pencegahannya saja.
3.2 Saran
Adapun saran dari penulisan makalah ini adalah:
Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan penulisan makalah mengenai program Keluarga Berencana ini. Diharapkan hasil penulisan makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan bacaan.




Lampiran http://health.kompas.com/read/2014/01/24/0944493/Fakta.HIV/AIDS.Ini.Wajib.Diketahui.Remaja.