Silakan Dibaca...

Senin, 05 Desember 2011

Manusia dan Penderitaan

     Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup, Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikannya. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religious Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingakan dengan makhluk lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya. 
     Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadanya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirnya.
     Dalam kehidupan ini untuk mencapai keinginan yang dituju manusia harus melakukan pengorbanan yang terkadang pengorbanan itu membuat manusia menderita.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia, bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya, penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkan. Sedangkan penderitaan psikis yang dihadapinya, para ahli lebih banyak membantu saja.
     Contohnya adalah seorang mahasiswa harus belajar dan rajin untuk masuk kuliah apabila dia menginginkan nilai yang bagus, sehingga mahasiswa tersbut haru belajr lebih keras.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya karena tidak tahan atas penderitaan yang diberikan Tuhan, ada pula karena seseorang memang telah ingkar dari jalan suci Tuhan. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

Opini:
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan. Oleh karena itu, penderitaan sangat bermanfaat bagi manusia.

Sumber
http://setdjadi30.wordpress.com

Manusia dan Keindahan

     Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tanaman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan itu identik dengan kebenaran. Manusia mempunyai lima komponen tersebut yang telah diberikan oleh Tuhan yaitu nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi).
     Dengan lima komponen tersebut Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang.


Opini :
Manusia dapat melihat, merasakan, menikmati, keindahan karena keindahan  telah dibrikan oleh Tuhan. Maka dari itu kita sebagai ciptaan-Nya harus bersyukur kepada-Nya karena semua keindahan telah diberikan kepada kita semua. Dan kita juga harus menjaganya, janganlah kita merusak keindahan yang telah dianugrahkan kepada setiap insan manusia.


Sumber : 
www.wikipedia.com
http://damaisubimawanto.wordpress.com

http://jogreserz.com

Kamis, 03 November 2011

Pengertian Manusia

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.


Opini
Manusia mempunyai dorongan untuk menganal satu sama lain, dengan demikian maka akan berinteraksi dengan yang lain dan pada akhirnya akan membutuhkan satu dengan yang lainnya. Karena itu tidak akan mungkin manusia bisa dapat hidup sendiri tanpa berinteraksi (berhubungan sosial) dengan menusia lainnya.

Pengertian Cinta Kasih

Pengertian Cinta Kasih


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI, Balai Pustaka, 1996 ), cinta adalah rasa sangat suka ( kepada ) atau rasa sayang ( kepada ), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta ( kepada ) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
  1. Cinta bersifat manusiawi
  2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
  3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:
  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
  3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

Opini
Cinta Kasih adalah Cinta dan kasih bersifat rohani  berasal dari dalam diri seseorang yang timbul karena melihat, merasakan,memahami hal yang menyadarkan diri seseorang untuk mencintai (sayang) kepada orang terdekat maupun orang lain dan juga mengasihi kepada semua orang.